-->

Monday, March 27, 2017

Tips Memilih Tenda Gunung: Wajib Baca!


Tenda merupakan salah satu peralatan vital dalam melakukan pendakian gunung. Tenda akan menjadi rumah kita jika berada di alam bebas, tidak hanya di gunung saja tetapi hal ini juga bisa berlaku pada kegiatan outdoor lain. Apa jadinya jika rumah kita di alam bebas jika tidak layak huni? Tentu saja tidak enak dong. Maka dari itu, mimin mau membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tenda untuk mendaki gunung (tips memilih tenda). Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Ukuran tenda
Sesuaikan ukuran tenda dengan kebutuhan kalian. Semakin besar ukurannya, tentunya bisa menampung leih banyak orang dan barang di dalam tenda. Untuk masalah ukuran ini, kalian bisa menyesuaikannya dengan kebiasaan naik gunung dengan orang berapa? Ada baiknya kalian menyesuaikan dengan jumlah rombongan ketika mendaki agar sesuai dengan kebutuhan dan bisa menghemat tenaga. Kok menghemat tenaga? Logikanya begini, kalau tenda 'sejenis' (dalam artian bahan dan meterial sama) dengan daya tampung orang yang lebih banyak tentunya ukurannya juga semakin besar, nah ukuran yang semakin besar ini akan berbanding lurus dengan berat tenda. Artinya semakin besar daya kapasitas/daya tampung tenda maka semakin berat pula. Mudeng kan?

2. Berat tenda
Sebenarnya hal ini tidak masalah, apalagi jika kalian masih muda dimana tenaganya masih badak-badaknya :D. Tetapi lain lagi kalau kalian menganut aliran UL (ultralight hiking), tentunya berat ini akan menjadi poin penting yang harus dipertimbangkan. Biasanya tenda dengan frame fiberglass dan alas terpal cenderung lebih berat ketimbang tenda dengan frame alloy dan alas nylon waterproof.

3. Lapisan tenda (Tent Layer) 
Mimin seringkali melihat penjual tenda murah (200 ribuan) di forum-forum jual beli, entah itu dijual eceran maupun dijual paketan bersama dengan alat-alat yang lain. Jangan tergiru dengan harga murahnya, ketahuilah tenda single layer ini tidak cocok digunakan untuk mendaki gunung. Mengapa? Karena tenda single layer rawan terjadi kondensasi (ngembun) dan bocor ketika hujan. Pilihlah tenda Double layer, karena jenis tenda ini bisa meminimalisir tingkat kondensasi pada tenda. Tenda double layer memiliki dua lapisan, lapisan pertama umunya terbuat dari bahan breathable, sedangkan lapisan kedua terbuat dari bahan anti air. Lebih baik nambah dana sedikit tetapi kalian mendapatkan ketenangan ketika menggunakannya dan daya tahan yang lebih tentunya.

4. Bahan inner tenda
Inner tenda ada yang memiliki bahan half mesh dan full mesh. Lantas apa bedanya? Ya tentu saja tenda yang full mesh akan terasa lebih dingi dari pada half mesh, tetapi tenda full mesh memiliki sirkulasi udara yang lebih lancar daripada half mesh. Untuk masalah dingin pada tenda ful mesh bisa diatasi dengan pemilihan gear/alat tidur yang mumpuni (ex: sleeping bag).

5. Jarak inner dengan outer tenda
Jarak inner yang terlalu dekat dengan outer bisa meningkatkan resiko terjadi kondensasi dan perembesan air ke dalam tenda. Sebaliknya, jika jarak inner dan outer cukup jauh maka akan ada rongga diataranya yang berfungsi memperlancar sirkulasi udara.

6. Alas/Lantai Tenda
Alas tenda juga ada dua jenis, yakni yang memakai bahan terpal dan nylon waterproof. Apa bedanya? Bahan terpal jelas lebih badak tapi lebih berat dari tenda yang beralas nylon. Sedangkan bahan nylon ini lebih ringan, tetapi untuk daya tahan masih kalah badak daripada yang berbaha terpal. Jika ingin membeli tenda dengan alas nylon, sebaiknya kalian juga beli footprint-nya juga biar alas tendanya awet.

7. Teras/Vestibule
Menurut mimin, tenda yang memiliki teras itu wajib hukumnya. Karena teras ini fungsional sekali dan bukan sekedar hiasan semata. Teras bisa digunakan untuk meletakkan barang-barang (ex: kompor, alat masak, sandal, sepatu, dll) jadi ruang utama tenda untuk tidur jadi lebih lapang. Enak dong bisa gulung-gulung :p. Selain itu, tenda ini bisa digunakan untuk masak kalau kondisi di luar tenda sedang hujan.

8. Ventilasi
Perhatikan jumlah ventilasi yang dimiliki tenda. Ventilasi ini berguna untuk melancarkan sirkulasi dari dalam tenda ke luar tenda. Sirkulasi udara yang lancar akan meminimalisir kemungkinan terjadinya kondensasi.

9. Frame Tenda
Frame tenda ada dua jenis, yakni yang berbahan alumunium alloy dan fiber glass. Umumnya yang sering kita temui adalah yang berbahan fiber glass. Bahan fiberglass ini harganya jauh lebih murah ketimbang alloy, namun bobotnya lebih berat dan rawan retas/getas. Sebaliknya bahan alloy ini lebih ringan dan kuat namun harganya lebih mahal. Tenda dengan frame alumunium alloy ini cocok dengan endaki yang menganut aliran UL karena lebih ringan.

10. Sistem Frame
Sistem pendirian tenda ada beberapa macam yakni sistem cantol, sodok, hybrid/campuran dan payung. Sistem sodok ini kurang praktis dan memakan waktu lama dalam pendiriannya. Biasanya sistem sodok ini digunakan pada tenda-tenda single layer, tapi juga ada kok tenda double layer yang menggunakan sistem sodok, yakni Consina Summertime. Sistem cantol ini banyak digunakan di tenda-tenda jaman sekarang, cara mendirikannya raktis dan waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Sistem hybrid merupakan campuran antara sistem sodok dan cantol, umunya dapat kita temukan pada tenda yang memiliki teras. Sistem payung ini jarang digunakan dan kurang familiar, tetap untuk mendirikannya sangat praktis dan lebih cepat dibanding sistem yang lain.

11. Cara tenda berdiri
Ada dua jenis cara tenda berdiri yakni free standing dan non free standing. Apa bedanya? Tenda free standing tidak membutuhkan pasak untuk dapat berdiri sedangkan model non free standing membutuhkan pasak dalam mendirikannya. Dari sini kalian bisa menilai kan mena yang lebih praktis? Tentunya kita akan memilih tenda yang lebih praktis untuk didirikan dengan asumsi tenda yang praktis itu lebih mudah didirikan, terlebih lagi jika mendirikan tenda dalam kondisi turun hujan.

12. Tali pengencang/Guylines
Meskipun sudah ada pasak dan frame yang menyokong kekuatan tenda, ada baiknya jika kalian memperhatikan jumlah guylines pada tenda, karena guylines ini berfungsi menjaga kestabilan tenda saat diterpa angin kencang. Selain itu guylines juga membantu tugas frame tenda dalam menjaga bentuk tenda.

13. Cara mendirikan
Disini mimin mengasumsikan kalau kalian akan membeli tenda double layer. Pada tenda double layer ini ada 2 cara mendirikan yakni inner terlebih dahulu (ex: Great Outdoor Java, Consina Summertime,dll) dan outer terlebih dahulu (ex: Consina Magnum, Merapi Mountain Halfmoon 2, dll). Saat ini tenda yang beredar di pasaran rata-rata mendirikannya inner terlebih dahulu.

14. Budget Kalian
Yang terakhir dan paling krusial yakni sesuaikan tenda idamanmu dengan denga budget yang ada, tidak perlu mahal asal fungsional dan memberikan pengalaman penggunaan yang memuaskan.

Itulah tips-tips dari mimin Paradizee, kalau ada poin yang kurang silahkan tambahkan di kolom komentar ya! Akhir kata mimin mau berpesan, tak perlu tenda yang mahal. Belilah tenda sesuai kebutuhanmu insyaAllah akan barokah dan bermanfaat :D.
Baca juga: Daftar Tenda Gunung Murah 500 Ribuan (Tahun 2017)
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post